Coctus spiralis

2020-09-22 00:00:00 • Kebun Raya Indrokilo

Coctus spiralis

Image

Kebun Raya Indrokilo Boyolali memiliki salah satu tanaman obat yang berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit yaitu Tanaman Pacing yang berada di Vak II C atau Taman Tematik Obat Nakula. Pacing sendiri banyak ditemukan di pulau Jawa biasanya disebut Pacing tawar. Tanaman Pacing merupakan tanaman herba tegak dan tidak terlalu tinggi. Daerah pertumbuhannya di tempattempat yang lembab, teduh dan cocok pada iklim tropis. Jenis tanaman ini juga dapat ditemukan tumbuh liar di tepi parit, tepi jurang, tanah kosong atau ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. Tanaman ini juga juga tumbuh liar di bawah tanaman yang tinggi seperti di hutan primer, hutan sekunder, dan hutan jati. Atau di dataran rendah sampai ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut.

Tumbuhan berupa herba tahunan, tegak, tingginya dapat mencapai 0,5 sampai 4 meter. Batangnya banyak mengandung air, mudah dipatahkan, dari luar kasar dan dari dalam licin dan mehgkilat. Batang tertutup oleh pelepah daun, berwarna hijau keunguan. Daunnya merupakan daun tunggal, berwarna hijau, berbentuk lonjong sampai lanset memanjang, tersusun secara spiral melingkari batang. Ujung daun meruncing, tepi rata, pangkal daun tumpul, panjang 11-28 cm dan lebarnya 8-11 cm. Permukaan daun bagian bawah berbulu lembut, sedangkan permukaan atas beralur. Tangkai daun pendek. Perbungaan berbentuk bulir besar yang terietak pada ujung batang. Bunganya berwarna putih atau kuning. Daun pelindung bulat telur dengan ujung runcing. Mahkota berbentuk tabung, panjang lebih kurang 1 cm dan diameter sekitar 5 mm. Benang sari sepanjang 6 cm, ujungnya runcing, berwarna hijau. Putik tersembul di atas kepala sari, warnanya putih. Buahnya buah kotak berbentuk bulat telur, berwarna merah. Biji keras, kecil, diameter lebih kurang 2 mm, berwarna hitam. Akar serabut berwarna putih atau kuning kotor. Rimpang mengandung pati.

MANFAAT Khasiat yang terkandung pada rimpang tanaman tersebut dapat digunakan sebagai peluruh kencing (diuretik), antitoksik, menghilangkan gatal dan peluruh keringat. Adapun bagiannya yang dapat berfungsi adalah rimpang. Dengan mencucinya hingga bersih kemudian dipotong tipis-tipis, lalu dikukus dan dikeringkan, karena rimpang yang mentah dapat beracun. Rimpang dari pacing ini bersifat sejuk, rasanya masam, pedas, dan sedikit beracun (toksik). Rimpang dan biji tumbuhan pacing mengandung diosgenin (sapogenin steroid), tigogenin, dioscin, gracillin, sitosterol, methyltriacontane, 8- hydroxyhentry-acontan-one, 24-hydroxytriacontan-26-one dan 24 hydroxyhentryacontan-27-one. Kandungan-kandungan kimia di atas merupakan bahan baku untuk pembuatan obat-obat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan (Wijayakusuma, 1997).

Tanaman yang rimpangnya mengandung pati ini juga digunakan untuk mengobati bengkak karena sakit ginjal dan perut busung, pengerutan hati (Sirosis), batuk rejan, bisul, dan luka yang muncul akibat infeksi bakteri (abses). Selain mengobati rematik, pacing juga dapat memulihkan gigitan ular, memulihkan eksim maupun radang mata, hingga mencuci dan memperbaiki pertumbuhan rambut. Tanaman ini juga dapat mengobati penyakit lepra, penyakit kulit, asma, anemia, perut kembung, hingga zat perangsang daya seksual (afrodisiak). Berdasarkan penelitian, tanaman ini memiliki efek farmakologi sebagai antihiperglikemik, menurunkan kadar lemak dalam darah (aktivitas hipolipidemik), menurunkan kolesterol, trigliserida, antidiabetes, antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba melawan Staphylococus aureus.

Categories: Tumbuhan Obat