Premna serratifolia L.
Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, di antaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut maka Kebun Raya Indrokilo sebagai pusat konservasi tanaman ex-situ, mencoba untuk menyelamatkan beberapa jenis tanaman obat yang mulai jarang diketahui oleh masyarakat untuk kemudian mempelajarinya dengan baik sehingga dapatberdayagunabagi kita. Buas-buas (Premna serratifolia L.) merupakan salah satu tumbuhan obat yang banyak terdapat di Indonesia. Tanaman buas-buas ditemukan oleh Christian, pada tahun 1899 M dengan nama latin Premna integrifolia, Premna obtosifolia (Tuhke en pohnpei, 1992 M), Premna serratifolia (sra in ain kosrae 1993 M), Premna gaudichaudii (Rehg and sohl, 1979 M). Tanaman buas-buas dikenal dengan sebutan bebuas, beruas, buas-buas, ambongambong laut, pecah piring, singkil, atau limau pantai atau nama saintifiknya Premna Sp
Tumbuhan ini hidup di semak-semak dengan tinggi bisa mencapai 9 meter. Morfologi daun berlawanan, estipulasi, tangkai daun 4–14 mm, ramping, puber, beralur di atas; lamina 2,5-8,5 x 2-7,2 cm, elliptic, elliptic-oblong, menyirip, menonjol. Bunga biseksual, putih kehijauan. Buah berbiji, duduk di atas kelopak, bundar, berwarna ungu, dan biji lonjong. Selama musim berbunga, ia menarik sejumlah besar kupu-kupu dan lebah. Buas-buas sebagian besar tumbuh di tanah berpasir yang lembab dan menggosok hutandi sepanjangpantaidanhutanbakau. Lokasi tanam Premna serratifolia L. di Kebun Raya Indrokilo ini berada pada vak tanaman konservasi yaitu IV.B. Tanaman ini merupakan hasil eksplorasi yang dilakukan di Dsn. Randubang Ds. Pare, Kec. Selogiri, Kab. Wonogiri; HL. Alas Cubluk Petak 10 dengan nomor akses IB2017080046 yang berkode kolektor FZ 0110. Di vak tanam ini terdapat 2 tanaman koleksi Premna serratifolia L.
Telah banyak dilakukan penelitian dan pengujian yang mengungkapkan tentang kandungan tanaman buas-buas yang bermanfaat sebagai obat tradisional. Golongan senyawa yang terdapat di dalam daun buas-buas yaitu flavonoid, saponin, polifenol, terpenoid dan alkaloid (Kurniati, 2013 danVadivu et al., 2009). Skrining fitokimia yang dilakukan oleh Bose et al., (2013), menunjukkan bahwa ekstrak dari akar buas-buas terdapat senyawa-senyawa flavonoid, steroid, alkaloid, glikosida dan senyawa polifenol. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Muthukumaran et al., (2013), menunjukkan bahwa ekstrak batang buas-buas memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan. Penelitian yang dilakukan Selvam et al., (2012), pada ekstrak alkohol daun buas-buas terhadap beberapa sel kanker menghasilkan aktivitas antioksidan dan sitoksitas yang tinggi sehingga berpotensi sebagai antikanker. Selain memiliki aktivitas antioksidan, daunnya juga aktif sebagai hepatoprotektif, antitumor, antibakteri, antifungi,danlarvasidatetimerhadaplarvanyamuk Aedesaegypti.
Hasil dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terhadap tumbuhan buas-buas baik daun, akar, dan batang memiliki aktivitas tersendiri dan yang paling dominan yaitu aktivitas antioksidan, dimana diduga padabuahbuas-buasini juga memiliki aktivitas antioksidan. Kekayaan hayati yang dimiliki oleh Nusantara dengan sejuta manfaatnya, maka Kebun Raya Indrokilo sebagai benteng terakhir penyelamatan tanaman langka salah satunya yang berpotensi obat untuk dapat menginformasikan dan mengedukasi kepada masyarakat bahwa ada tanaman di sekitar kita yang memiliki khasiat baik untuk kesehatan. Mari jaga tubuhkita dengankembali ke produkalami.
Categories: Tumbuhan Obat